Selasa, 12 Juni 2012

Pembongkaran & Pemasangan Alternator

A. Pembongkaran Alternator
  • Beri tanda pada host/bagian depan dan belakang supaya mudah pada saat perakitan lagi
  • Lepas roda dan puli dengan alat yag sesuai.
image thumb13 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Lepas baut pengikat bagian belakang dengan depan dan pisahkan unit belakang dari unit bagian depan
  • Rotor dilepas dengan cara dipres menggunakan alat khusus kemudian kontrol kelonggaran bantalan. Bila aus lepas pengikat bantalan rotor dan lepas bantalan rotor dari host dengan dipres.
  • Lepas pelat diode dari bagian belakang, lepas stator dari diode dengan menggunakan solder
image thumb14 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Lepas rumah sikat – sikat dan meng-ukur panjangnya. Bila terlalu pendek ganti dengan menggunakan solder, jaga gulungan stator jangan lecet (akibat benturan benda keras)
  • Pres bantalan pada rumah belakang (beri oli supaya pengepresan mudah)
  • Solder sikat arang pada rumahnya. Jepit kabel sikat dengan tang lancip supaya panas mengalir ke tang kemudian pasang rumah sikat
B. Perakitan Alternator
  • Solder gulungan stator dengan diode – diode sesuai rangkaian, kemudian masukkan stator pada rumah belakang dan pasang pelat diode – diode. Jaga gulungan stator dari benturan benda keras
image thumb15 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Kontrol isolasi pelat diode positif dengan lampu kontrol dan bersihkan sisa – sisa timah penyolderan
image thumb16 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Pasang bantalan pada rotor dengan dipres menggunakan alat khusus (beri oli supaya pengepresan mudah). Dan pasang bantalan dengan rotor pada rumah depan. (Beri oli supaya pengepresan mudah)
image thumb17 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Tahan sikat – sikat dengan batang khusus (kawat las) supaya tidak patah saat unit rumah depan dengan unit belakang dirakit
image thumb18 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Rakit unit rumah depan dengan unit rumah belakang dengan posisi yang betul dan pasang baut pengikat rumah
  • Pasang unit kipas, roda puli dan kencangkan baut pengikatnya dengan kunci yang sesuai.
image thumb19 Cara Membongkar dan Merakit Alternator
  • Langkah terakhir, kontrol kondisi mekanis alternator. Tidak boleh ada suara berisik, macet atau longgar.
  • Selesai…..!!!!!!!

power stering - Tipe re-circulating ball

Tipe re-circulating ball
Tipe re-circulating ball type merupakan tipe favorit lainnya, dimana balls bertindak sebagai pemutar antara worm gear dan ball nut. Kebanyakan dipakai oleh sistem kemudi kendaraan komersil. Dengan steering gear ini, gaya putar disalurkan melalui ball bearings dari worm gear yang ada pada steering shaft ke sector gear pada cross shaft.
Ball nut assembly diisi dengan ball bearings yang “berputar” disepanjang tubes antara worm teeth dan alur yang ada di dalam ball nut.
Ketika steering wheel diputar, maka worm gear pada ujung steering shaft akan berputar, dan gerakan memutar bola-bola tersebut menyebabkan ball nut bergerak naik-turun disepanjang worm. Gerakan ball nut tersebut dihantarkan ke sector gear oleh gigi-gigi yang ada pada sisi ball nut. Kemudian, Sector gear bergerak dengan ball nut untuk memutar cross shaft dan mengaktifkan steering linkage. Balls berputar ulang dari satu ujung ball nut ke lainnya melalui ball return guides.

Bongkar Pasang Tranmisi Manual

transmisi manual

MENCARI GANGGUAN PADA TRANSMISI

Catatan
Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi
manual yang dipakai pada Toyota Kyang dan Corolla.


MELEPAS TRANSMISI DARI KENDARAAN
1. Lepaskan kabel batere dari terminal negatif.
2, Lepas empat sekrup dan karet pada tuas pemindah.
3. Angkat kendaraan dan kuras oli transmisi.
Perhatikan: Pastikan bahwa kendaraan ditopang dengan baik. 
4. Lepas tuas pemindah.
a. Lepaskan kabel dan karet.
b. Lepas dua baut dan lepaskan tuas pemindah gigi.
5. Lepas pores propeler 
6. Lepas pipa knalpot.
7. Lepas kabel speedometer dan kilometer switch lampu mundur.
8. Lepas kabel kopling.
9. Lepaskan baut penahan transmisi. 
l0. Turunkan transmisi.


Catatan: Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di
bawah mesin, lindungi bak oli dengan balok kayu.


MEMBONGKAR UNIT TRANSMISI
Komponen komponen transmisi manual.

Komponen-komponen transmisi manual Toyota Kijang (1-40)



Komponen transmisi manual (Ianjutan)
Langkah-Iangkah membongkar.

1. Lepaskan garpu pembebas dan hub dengan bantalan pembebas.
2. Lepas roda gigi gerak speedometer dam switch lampu mundur.
3. Lepas rakitan tutup bak transmisi.
4. Lepas rumah kopling dan penahan-bantalan depan.
5. Lepas extension housing.
11. Lepas roda gigi counter.  
a) Lepas roda gigi counter. 
b) Lepas dua bantalan rol jarum dan spacer dari roda counter.
c) Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi. 
  
8. Melepas roda gigi counter

12. Ukur celah dorong setiap roda gigi menggunakan feeler  gauge 
ukur celah dorong.
Celah standar : 0,10 10,25 mm (0,0039 — 0,0098 in).  
Celah maksimum : 0,25 (0,01 in). 


9. Mengukur celah dorong setiap roda gigi   

13. Lepas roda gigi Speedometer  
a) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring.  
b) Lepas roda gigi penggerak speedometer.
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci. 
d) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring

10.  Melepas roda gigi penggerak speedometer

14. Lepas penahan bantalan belakang poros output dengan bantalannya, roda gigi-1, dua bantalan rol jarum, luncuran dalam, dan bola pcngunci.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.

11. Melepas snap ring
b) Menggunakan hidrolik pres, lepas penahan bantalan dengan
bantalannya, bersama-sama roda gigi-1, dan luncuran dalam.
c) Lepas dua bantalan rol-jarum
d) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci.

15. Lepas ring synchromesh, hub sleeve no. 1, dan roda gigi-2,
menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas hub sleeve no. 1, ring
synchromesh, dan roda gigi-2. SST 09950 - 00020.

12. Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-2 

16. _ Lepas hub sleeve no. 2, ring synchromesh, dan roda gigi-3. 1
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.

13. Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-3
b) Lepas hub sleeve no. 2 bersama-sama ring synchromesh 
dan roda gigi-3.
Melepas hub sleeve bersama-sama ring synchromesh dan roda gigi-3

Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai didalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford dengan 4 kecepatan
Daftar Isi:
1. Synchromesh
2. Susunan gigi percepatan
3. Lihat pula
4. Pranala luar

1. Synchromesh

Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada ditengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.

2. Susunan gigi percepatan


Tuas transmisi pada 5 kecepatan pada Mazda Protege.
Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.

2. 1. Tuas transmisi lantai

PolaPenjelasan
Manual Layout.PNGIni adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Manual Dogleg.pngSusunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.

2. 2. Tuas transmisi di setir


Tuas transmisi pada Setir Saab96
PolaPenjelasan
Manual Layout 3.svgLayout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"
Column4MT.svgMerupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.

2. 3. Tuas transmisi sepeda motor


Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.
Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan :
6 5 ┘
4 ┘
3 ┘
2 ┘
N
1
Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.

TRANSMISI MANUAL
CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
Cara kerja transmisi manual 5 kecepatan.
Posisi Netral (N).
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromeshdalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.
Gambar posisi Netral (N)

Posisi 1.
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromeshuntuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
Gambar posisi 1


Posisi 2.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromeshberhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.
Gambar posisi 2

Posisi 3.
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromeshuntuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.
Gambar posisi 3

Posisi 4.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromeshberhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.
Gambar posisi 4

Posisi 5.
Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromeshberhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.
Gambar posisi 5

Posisi R.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromeshberhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear) yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.

SISTEM KEMUDI

SISTEM KEMUDI


Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi
meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).


Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu model recirculating ball




dan model rack dan punion


Kolom kemudi (steering column)
Kolom kemudi terdiri atas main shaft yang meneruskan putaran
roda kemudi ke roda gigi kemudi, dan kolom kemudi yang mengikat
main shaft ke bodi. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan
bergigi.



Di ujung inilah roda kemudi diikat dengan sebuah mur
Bagian-bagian dari kolom kemudi ditunjukkam pada



2. Roda gigi kemudi (steering gear)
Roda gigi kemudi selain berfungsi mengarahkan roda depan, juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk memperbesar momen agar
kemudi menjadi ringan dan gangguan-gangguan terhadap roda tidak
langsung dirasakan oleh pengemudi.


Ada beberapa jenis roda gigi kemudi, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah jenis recirculating ball





dan




dan pinion



Janis recirculating ball digunakan pada
mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial
sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.

sambunbungan-sambungan kemudi (steering linkage)


Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke roda·roda dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi (steering linkage. Babarapa model sambungan·sambungan kemudi
suspensi rigid


suspensi independen









Power steering

power steering


Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak mulai kecepatan
sedang sampai kecepatan tinggi.



Pada sistem power steering terdapat
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.

Power steering model integral


memperlihatkan mekanisme power steering model
integral. Bagian utamanya terdiri atas tangki reservoir (berisi fluida),
vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis, gear box yang berisi control valve, power pinton, dan steerig gear (jenis recirculating balt).
pipa-pipa yang mcngalirkan fluida dan selang-selang fleksibel.

Power sfeering model rack dan pinion
Power steering model ini mekanismenya sama dengan model integral, tetapi control valvenya termasuk di dalam gear housing dan power pistonnya terpisah di dalam power cylinder.


roda


Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil
memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan
kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).

Pelek roda




memperlihatkan
sebuah model velg roda yang banyak
digunakan pada mobil penumpang.


Velg roda dipasangkan pada poros
roda (axle shaft) dengan menggunakan
empat atau enam baut. Baut-baut


Ban adalah bagian mobil yang barsentuhan langsung dengan permukaan jalan. Selain berfungsi meredam kejutan, ban juga bertugas menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama kendaraan berjalan, membelok, dan saat pengereman.


Menurut konstruksinya ban dapat dibedakan menjadi ban bias
dan ban radial



Ban bias mengasilkan jalannya kendaraan lebih lembut, tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang. Ban radial menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya
rendah.



Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan kecepatan rendah, ban radial lembut
dirasakan pengendara.

Menurut penampungan isi udaranya, dapat dibedakan menjadi ban
biasa dan ban tubles



Pada ban biasa, udara ditampung
pada ban dalam. Katup atau pentilnya bersatu dengan ban dalam. Bila ban
biasa tertusuk benda tajam maka akan langsung kempes. Pada ban
tubles tidak terdapat ban dalam, tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan ban dalam yang kedap udara. Katup atau pentilnya langsung
terpasang pada pelek. Bila ban tubles tertusuk benda tajam, tidak langsung menjadi kempes (tekanan udaranya tidak turun seketika) karena
lapisan dalamnya menghasilkan efek merapatkan sendiri.



2. C a s t e r
Caster adalah sudut antara king pin dengan garis vertikal yang dilihat dari samping kendaraan



Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok lebih baik.



3. King pin inclination
Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint bawah di-
sebut steering axis (sumbu kemudi). Sumbu ini dimiringkan ke arah da-
lam sekitar 5-7°. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. '
" Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak (offset) akan menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan dapat berkurang. Di samping itu, dengan adanya king pin inclination dapat dihasilkan daya balik kemudi
dengan ,memanfaatkan berat kendaraan.




Toe-in
Bila dilihat dari atas, roda-roda depan terlihat menyudut ke arah
dalam di bagian depan

Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A). Biasanya selisih ini diatur
2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang (B) disebut toe-out


Bila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda
mlring mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus dan akan terjadi
side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya toe-in.




penyetelan toe-in, cember; dan caster
Pada model suspensi independen, besarnya toe-in distel oleh tie-rod kiri dan kanan, sedangkan besar sudut camber dan caster distel dengan menambah atau mengurangi shim yang disisipkan pada upper arm rangka. Pada model suspensi tetap (satu poros), toe-in distel dengan mengubah-ubah tie-rod yang panjang, sedangkan besar caster distel
dengan menyisipkan busi tirus (bentuk baji) antara pegas daun dan rumah pores.

Transmisi Dengan Synchromesh

  • Transmisi Dengan Synchromesh




Jenis ini mempunyai konstruksi seperti jenis constantmesh. Pada jenis ini untuk memindahkan putaran dari main gear ke main shaft digunakan Synchromesh, sehingga perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan.


1. Susunan transmisi jenis Synchromesh
Pada dasarnya transmisi jenis Synchromesh terdiri atas lima bagian, yaitu sebagai berikut :
  • Syncronizer ring, yang berfungsi untuk menyamakan putaran.
  • Clutch hub, berfungsi untuk menghubungkan putaran dari dari sleeve hub ke main shaft.
  • Sleeve hub, berfungsi untuk memindahkan putaran dari main gear ke main shaft melalui clutch hub.
  • Sycronizer key , berfungsi untuk menekan synchronizer ring dan sekaligus membantu bekerjanya sleeve hub
  • Synchronizer spring, berfungsi untuk menekan synchronizer key selalu tertekan ke sleeve hub

2. Cara kerjanya
Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key untuk menekan synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek dengan cone. Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan putaran synchronizer key sama dengan sycronizer cone

Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju lagi maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key bagian atas. Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan demikian canfer sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main shaft.
Automotive Share | Transmisi Dengan Synchromesh | topbengkel.blogspot.com

PEMBONGKARAN & PEMASANGAN TRANMISI MANUAL

 PEMBONGKARAN & PEMASANGAN TRANMISI MANUAL


Langkah Persiapan
Sebelum melakukan proses pembongkaran, perlu dipersiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan. Hal ini agar waktu yang diperlukan tidak hilang karena harus mencari alat atau perlengkapan.
Alat dan perlengkapan yang diperlukan adalah:
a) Dongkrak mobil dan  penyangga/jack stand
b) Dongkrak transmisi seperti gambar  berikut ini.

Dongkrak transmisi

Dongkrak ini jenis hidrolis, namun ada juga yang meng-gunakan ulir. Alat ini menjadi sangat penting dalam pembongkaran maupun pemasangan transmisi. Sebab posisi dan masa transmisi akan menyulitkan proses pemasangan ataupun pembongkaran. Disamping itu keselamatan pekerja akan sangat bebahaya tanpa dongkrak ini, dan juga ketepatan pemasangan transmisinya.

a) Kotak alat yang berisikan kunci yang diperlukan
b) Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yangcenderung dibawah kendaraan.
c) Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak pelumasnya.
d) Bak penampung minyak pelumas yang lama.
e) Vet gravit dan kain lap/majun.

Keselamatan kerja:
Setiap melakukan praktek termasuk proses pembongkaran dan pemasangan transmisi, harus selalu mengutamakan keselamat-an kerja baik untuk benda kerja maupun manusianya. Oleh karena itu ketelitian baik sebelum dan saat bekerja sangat diperlukan. Menjaga semua kondisi kerja selalu aman, seperti misalkan menghindarkan adanya oli yang tumpah dilantai. Di samping akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, oli bisa menyebabkan terpelanting.

Proses pembongkaran:
a) Lepaskan terminal negative bateri, ini untuk menjaga kemungkinan terjadinya hubungan singkat saat bekerja.
b) Angkat mobil menggunakan dongkrak dan pasang jackstand tinggi pengangkatan untuk memberi ruang gerak yang leluasa bagi pekerja maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi.
c) Lepaskan karet penutup tongkat/tuas/handel pemindah gigi transmisi. Lihat gambar 16 berikut ini. Dengan melepas baut pengikatnya.

 Sistem pemindah gigi pada kemudi

d) Lepaskan handel pemindah gigi transmisi, dengan melepas baut pengikatnya dan angkat keluar. Lihat gambar berikut ini.

Pelepasan baut pengikat handel transmisi

e) Lepaskan motor starter, yaitu lepas kabel-kabelnya dan baut pengikatnya.
f) Keluarkan minyak pelumas transmisi, dengan membuka baut tap, dan siapkan bak penampung minyak pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap dan singkirkan bak penampung minyak pelumas, jangan sampai tumpah. Kalau tumpah bersihkan dulu.
g) Lepaskan sambungan keporos propeller, supaya saat pemasangan tidak keliru beri tanda sebelum dilepas. Seperti terlihat pada gambar.
h) Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur dari terminalnya.
i) Lepaskan kabel kopling dari tuas pembebasnya. Lihat gambar.
Melepas propeller shaft

Melepas kabel kopling 


j) Lepaskan pegangan dan klem knalpot yang berhubungan dengan transmisi.
k) Pasang dongkrak transmisi dengan baik, bila perlu ikat dengan baut atau rantai yang tersedia. Hal ini untuk menghindari transmisi jatuh saat baut pengikatnya dilepas. Perhatikan gambar  berikut.
Posisi dongkrak transmisi

l) Lepaskan mounting transmisi.
m) Kendorkan baut pengikat rumah transmisi. Perhatikan apakah transmisi tetap pada posisi datar atau tidak, bila miring seperti gambar 20, maka naikkan dongkraknya.
n) Bila transmisi sudah posisi datar dengan benar, maka lepaskan baut pengikat transmisi. Sekali lagi perhatikan posisi datar transsmisi.
o) Tarik transmisi kearah belakang mobil, sampai ujung poros pirmer transmisi lepas, dan selanjutnya turunkan pelan2 dongkrak transmisi sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari bawah mobil tidak menyangkut.
p) Turunkan transmisi dari dongkrak.

Pemeriksaan:
a) Periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi. Bila terdapat tanda-tanda kebocoran ganti seal-nya. Bocoran minyak ini disamping menyebabkan ber-kurangnya kuantitas minyak pelumas ditransmisi, juga bila kena plat kopling menyebabkan koling jadi slip.
b) Pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol.
c) Pemeriksaan sambungan kabel kopling dari keausan, dan kemacetan.
d) Pemeriksaan bantalan jalan, dengan memutarnya apakah masih lancar atau sudah rusak. Bila rusak ganti yang baru.

Petunjuk Pemasangan:
a) Lumasi menggunakan vet grafit atau vet yang tahan panas pada bantalan pilt pada fly wheel, alur bos penghantar bantalan tekan, dan alur poros transmisi. Perhatikan gambar 19. disamping itu juga pada ujung kabel kopling.
Bagian-bagian yang diberi Vet 

b) Pasanglah/naikan transmisi pada dongkrak transmisi, seperti sebelumnya posisi transmisi harus datar, khusunya poros input transmisi. Dan transmisi ikat dengan baik pada dongkrak pada posisi pada saat terpasang.
c) Masukan dongkrak dan transmisi kekolong bawah mobil.
d) Naikan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot.
e) Dorong transmisi pelan-pelan untuk menepatkan ujung poros input transmisi pada bantalan pilot  pada fly wheel. Setelah pas, dorong kembali hingga rumah transmisi duduk dengan mudah. Pada proses ini jangan sekali-kali dipaksa-kan dengan menekan pakai baut prngikat rumah transmisi.
f) Pasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan momen pengerasan pada buku manual.
g) Pasang kembali motor starter beserta kabelnya.
h) Pasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat.
i) Pasang kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot.
j) Isi minyak pelumas transmisi.
k) Pasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling. Lihat gambar 22 berikut. Tinggi pedal = 150,8 mm, dan kebebasannya = 20-35 mm.
l) Pasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya.
m) Turunkan kendaraan dari jack stand.
n) Hidupkan mobil, cobalah penyetelan kopling dan kerja transmisi.
o) Bersihkan alat dan perlengkapan yang dipergunakan.