Transmisi Otomatis
Transmisi Otomatis, atau Automatic Transmission merupakan istilah yang umum digunakan di dunia otomotif. Transmisi
disinipun beda halnya dengan transmisi dalam bidang telekomunikasi.
Walaupun pada hakikatnya memiliki pemahaman yang sama, yaitu
“menyalurkan”. Jika pada bidang telekomunikasi istilah transmisi dapat
diartikan ‘menyalurkan informasi’, sedangkan pada bidang Mekanik atau
Otomatif, transmisi dapat diartikan ‘menyalurkan gaya’.
Istilah Automatic Transmission dan Manual Transmission ini pertama kali kudengar dari game-game driving.
Penyebutannya pun disingkat menjadi AT dan MT. Balapan yang menggunakan
mode MT, terasa lebih sukar untuk dimainkan daripada menggunakan mode
AT. Pada mode MT, kita harus memikirkan untuk mengganti gigi transmisi
untuk mendapat kecepatan yang efektif. Sedang pada mode AT, kita cukup
menekan tombol gas, setelah itu tinggal berpikir bagaimana berbelok
menyusuri arena balap tanpa banyak menabrak.
Pada kendaraan sebenarnya, Automatic Transmission memiliki beberapa
mode. Mode Parking (P) digunakan jika kendaraan berhenti lama, atau pada
saat mobil akan dinyalakan. Dalam mode Parking ini, mobil akan susah
didorong karena roda akan terkunci untuk berputar. Mode Reverse (R),
seperti umumnya mode transmisi, mode R ini digunakan untuk mundur. Mode
Drive (D), merupakan mode yang paling sering digunakan di kendaraan
automatic transmission. Dalam mode ini kendaraan cukup ditekan tuas throttle,
maka kendaraan pun akan meluncur hingga kecepatan maximum yang kita
inginkan. Mode Neutral (N), mode Neutral sama halnya dengan transmisi
manual, mode ini digunakan jika kendaraan berhenti sejenak seperti saat
menunggu lampu merah di persimpangan jalan. Pada mode Neutral ini tidak perlu khawatir kendaraan akan melompat jika tuas throttle
terinjak. Selain empat mode yang sudah di sebutkan tadi, biasanya dapat
ditambah beberapa mode lagi. Mode ini dapat dinamai dengan berbagai
macam kode, misalkan mode S dan L1, yang terus terang aku kurang
mengerti apa makna dari kode itu, yang jelas, mode ini di gunakan untuk
membatasi kecepatan kendaraan terhadap perputaran mesin. Misalkan
kendaraan digunakan untuk menanjak yang panjang atau untuk menembus genangan air yang tinggi,
mode transmasi ini cocok karena perputaran mesin dapat diset dengan
perputaran yang tinggi dan kendaraan tidak melaju terlalu kencang.
Pada kendaraan transmisi otomatis, sama halnya dengan game-game driving AT, tuas yang diperlukan pun lebih sederhana, yaitu gas dan rem.
Bagi yang belum pernah mengendarai mobil, mungkin solusi Automatic
Transmission, bisa menjadi solusi terbaik. Cukup tekan tuas gas dan
kendaraan pun langsung berjalan dengan lancar. Walaupun secara logika,
transmisi otomatis sangat mudah untuk digunakan, tapi lain halnya jika
sudah terbiasa dengan transmisi manual. Ketiadaan tuas kopling,
seringkali cukup mengganggu dalam proses mengendara, terutama saat
kendaraan berjalan dari satu lampu merah ke lampu merah yang lain.
Reflex untuk menginjak tuas kopling saat kendaraan melambat, membuat
tuas rem menjadi terinjak di saat yang belum tepat. Kendaraan pun jadi
tersendat-sendat tidak nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar